FOB (Free on Board): Pengertian, Jenis, Manfaat Dalam Menggunakannya

Proses Loading Kontainer ke Kapal Logistik

FOB : Pengertian, Jenis, Manfaat Dalam Menggunakannya – Dalam logistik internasional, istilah FOB (Free on Board) sering digunakan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas barang selama proses pengiriman. Istilah ini penting karena menyangkut pembagian risiko, biaya, dan kepemilikan barang antara penjual dan pembeli. Memahaminya sangat krusial bagi pelaku ekspor-impor.

Pengertian FOB

Secara sederhana, FOB (Free on Board) adalah salah satu istilah dalam Incoterms (International Commercial Terms) yang digunakan dalam pengiriman laut untuk menentukan titik perpindahan tanggung jawab dan risiko atas barang dari penjual ke pembeli. Istilah ini menjelaskan siapa yang menanggung biaya dan risiko sejak barang dimuat ke atas kapalang digunakan dalam pengiriman laut untuk menentukan titik perpindahan tanggung jawab dan risiko sejak dimuat ke atas kapal.

Berdasarkan dalam buku Contemporary Logistics 12th Edition (2017) Paul R. Murphy, Jr. & A. Michael Knemeyer menjelaskan FOB biasanya diikuti oleh kata “asal” (origin) atau “tujuan” (destination), yang menunjukkan titik di mana dan kapan hak kepemilikan dan pengendalian atas barang berpindah dari penjual kepada pembeli. Dengan penjelasan lain, penjual bertanggung jawab untuk mengurus dokumen ekspor dan menyerahkan barang ketika barang sudah berada di atas kapal di pelabuhan pengiriman yang telah ditentukan. Setelah itu, pembeli menanggung seluruh risiko dan biaya atas barang tersebut.

Sementara dalam buku Ekonomi; e Jilid 3 (2013), Alam S mendefinisikan FOB Destination Point sebagai suatu kondisi pengiriman barang dimana biaya pengangkutan barang dan penjual bertanggung jawab atas segala risiko yang berhubungan dengan barang dalam perjalanan dari gudang penjual ke gudang pembeli.

Dengan kata lain, masih menurut Alam, dalam kondisi ini, maka:

  1. Jika barang diasuransikan selama pengiriman, biaya asuransi juga menjadi tanggungan penjual.
  2. Risiko atas barang selama dalam pengiriman menjadi tanggungan penjual.
  3. Transaksi dianggap sah jika barang telah diserahkan oleh penjual di gudang pembeli dan biaya pengangkutan barang sampai barang diserahkan di gudang pembeli menjadi tanggungan penjual.

Baca Juga: Pengertian Supply Chain, Manfaat, Tahapan, dan Tantangannya

Konsep FOB dalam Logistik

Konsep utama dari FOB adalah membagi tanggung jawab antara penjual dan pembeli di titik tertentu selama pengiriman. Titik krusial ini terjadi saat barang sudah melewati pagar kapal (ship’s rail) di pelabuhan pengiriman. Setelah titik ini, semua risiko dan biaya akan menjadi tanggung jawab pembeli.

Konsep FOB sangat penting karena menyangkut:

  • Kepemilikan barang
  • Asuransi pengiriman
  • Biaya pengangkutan
  • Dokumen bea cukai

Dengan menetapkan titik transisi tanggung jawab secara jelas, FOB membantu kedua belah pihak menghindari konflik selama proses pengiriman internasional.

Jenis-Jenis FOB

Terdapat dua jenis utama FOB yang umum digunakan dalam kontrak dagang internasional:

1. FOB Shipping Point (Origin)

Dalam model ini, pembeli menanggung risiko dan biaya pengiriman segera setelah barang dimuat ke kapal. Penjual hanya bertanggung jawab sampai barang melewati pagar kapal di pelabuhan asal. Artinya, sejak barang naik ke kapal, pembeli dianggap sebagai pemilik sah barang tersebut.

2. FOB Destination

Dalam jenis ini, penjual tetap bertanggung jawab atas barang hingga sampai ke pelabuhan tujuan. Risiko dan kepemilikan baru berpindah ke pembeli setelah barang tiba dan dibongkar di pelabuhan tujuan.

Meskipun secara teknis hanya FOB Shipping Point yang diakui dalam Incoterms versi terbaru, praktik di lapangan masih banyak menggunakan keduanya.

Hal Penting Dalam FOB untuk Kontrak Logistik

Ketika menggunakan FOB dalam kontrak, beberapa elemen penting harus diperjelas, antara lain:

  • Pelabuhan pengiriman dan tujuan: Harus ditentukan dengan jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman.
  • Penanggung biaya pengiriman utama: Termasuk biaya muat dan asuransi.
  • Tanggung jawab dokumentasi: Seperti dokumen ekspor dan bea cukai.
  • Batas risiko pengiriman: Harus dinyatakan secara tegas kapan risiko berpindah tangan.

Kontrak yang ditulis secara jelas dengan menyertakan detail FOB dapat mencegah sengketa hukum dan mempercepat proses pengiriman.

Baca Juga: Manajemen Distribusi: Pengertian, Peran Penting dan Cara Mengoptimalkannya untuk Pertumbuhan Bisnis

Kewajiban Masing-Masing Pihak Dalam FOB

Kewajiban Penjual:

  • Menyediakan barang sesuai kontrak.
  • Mengurus dokumen ekspor.
  • Memuat barang ke kapal di pelabuhan pengiriman.
  • Memberi tahu pembeli bahwa barang telah dimuat.

Kewajiban Pembeli:

  • Menanggung biaya dan risiko setelah barang dimuat ke kapal.
  • Mengurus proses impor dan bea masuk.
  • Menyediakan transportasi dari pelabuhan tujuan ke gudang.

Manfaat Menggunakan FOB

Menggunakan skema FOB dalam perdagangan internasional memiliki sejumlah keuntungan, baik bagi penjual maupun pembeli:

  1. Transparansi Tanggung Jawab: Membuat pembagian risiko menjadi jelas.
  2. Efisiensi Operasional: Penjual tidak perlu mengurus logistik hingga pelabuhan tujuan.
  3. Kontrol Biaya oleh Pembeli: Pembeli bisa memilih sendiri jasa pengangkutannya.
  4. Meminimalkan Risiko Ganda: Tidak ada tumpang tindih tanggung jawab yang bisa menyebabkan kerugian.
  5. Dokumentasi Jelas: Semua pihak memiliki pegangan hukum yang kuat dalam bentuk kontrak FOB.

Perbedaan FOB dan CIF

Sering kali FOB disamakan atau dibandingkan dengan CIF (Cost, Insurance, and Freight). Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar:

AspekFOBCIF
Tanggung jawab pengirimanDi tangan pembeli setelah barang dimuat ke kapalDi tangan penjual hingga barang tiba di pelabuhan tujuan
Biaya pengiriman & asuransiDitanggung pembeliDitanggung penjual
Risiko kerusakan dalam perjalananTanggung jawab pembeliTanggung jawab penjual

FOB lebih cocok untuk pembeli yang ingin mengatur sendiri biaya dan logistik pengiriman, sementara CIF ideal untuk pembeli yang menginginkan kemudahan dan tidak ingin mengurus detail pengangkutan.

Studi Kasus: Perusahaan Ekspor Tekstil

Sebuah perusahaan ekspor tekstil asal Bandung menggunakan skema FOB Shipping Point dalam pengiriman ke Jepang. Mereka hanya bertanggung jawab hingga proses pemuatan ke kapal. Setelah itu, importir Jepang mengatur pengangkutan laut dan asuransi melalui mitra logistik lokal.

Keuntungan dari penggunaan FOB ini adalah proses ekspor menjadi lebih cepat dan biaya logistik bisa ditekan, karena masing-masing pihak hanya fokus pada tanggung jawabnya sendiri. Sistem ini terbukti efisien dan mengurangi potensi sengketa pengiriman karena semuanya tertulis jelas di dalam kontrak.

Kesimpulan

Memahami FOB (Free on Board) penting dalam ekspor-impor karena menyangkut pembagian tanggung jawab, risiko, dan biaya pengiriman. Dengan mengenal jenis dan manfaatnya, perusahaan bisa bertransaksi lebih efisien dan aman.Untuk mendukung hal ini, penggunaan TMS seperti Mobitech jadi solusi tepat. Mobitech membantu memastikan proses pengiriman sesuai dengan ketentuan Incoterms seperti FOB, mulai dari perencanaan rute, pelacakan real-time, hingga manajemen dokumen, sehingga seluruh proses logistik berjalan lebih terkontrol, efisien, dan transparan.

© 2025 Mobitech | Transport Software Company | All Rights Reserved