Shipping: Pengertian, Fungsi & Jenisnya – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana produk dari satu kota bisa dengan mudah tersedia di kota lain, pulau berbeda, bahkan negara lain? Di balik kemudahan itu, ada proses logistik yang disebut shipping. Shipping adalah pengiriman barang dari satu lokasi ke lokasi lain melalui transportasi darat, laut, atau udara. Tanpa sistem shipping yang andal, distribusi barang secara luas dan efisien tidak akan tercapai.
Di balik kemudahan berbelanja online dan distribusi barang yang efisien, terdapat sistem shipping yang kompleks dan terorganisir dengan baik. Tapi, sebenarnya shipping adalah apa? Mengapa proses ini begitu krusial dalam dunia bisnis, logistik, bahkan ekspor-impor? Artikel ini akan mengupas tuntas pengertian, fungsi, serta jenis-jenis shipping yang perlu Anda ketahui agar bisnis Anda bisa berjalan optimal.
Pengertian Shipping
Secara sederhana, shipping adalah proses pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain, baik di dalam negeri maupun lintas negara. Proses ini mencakup serangkaian kegiatan mulai dari pengemasan, transportasi, hingga pengantaran barang kepada pelanggan akhir atau tujuan distribusi.
Menurut pakar logistik di Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP), shipping merupakan salah satu bagian penting dari manajemen rantai pasok yang mengatur pergerakan barang melalui berbagai moda transportasi untuk memastikan barang sampai dengan aman dan tepat waktu.
Sejarah shipping sendiri sudah ada sejak zaman kuno, ketika manusia mulai menggunakan kapal dan jalur perdagangan untuk bertukar barang antar wilayah. Di era modern, shipping berkembang pesat dengan dukungan teknologi canggih seperti tracking GPS dan sistem informasi logistik digital.
Baca Juga: Shipper: Pengertian, Tugas, Fungsi & Cara Kerjanya
Fungsi Shipping: Pilar Utama dalam Rantai Pasok
Shipping bukan hanya soal mengirim barang, melainkan sebuah proses yang memegang peranan vital dalam menjaga kelancaran bisnis. Berikut beberapa fungsi utama shipping yang perlu Anda pahami:
1. Pengelolaan Penerimaan Barang
Setiap proses shipping diawali dengan penerimaan barang yang harus diperiksa secara teliti, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Pengelolaan inbound ini memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan pesanan dan layak untuk disimpan atau diproses lebih lanjut.
2. Penyimpanan dan Monitoring Inventaris
Setelah barang diterima, langkah berikutnya adalah penyimpanan yang sistematis dan pengawasan inventaris secara real-time. Dengan manajemen inventaris yang baik, perusahaan dapat menghindari kelebihan stok atau kekurangan barang yang bisa mengganggu operasional.
3. Packing dan Pengiriman
Packing yang tepat tidak hanya melindungi barang dari kerusakan, tapi juga memudahkan proses pengiriman (outbound). Shipping mengatur bagaimana barang dikemas, dijadwalkan pengirimannya, dan dipantau sampai ke tujuan akhir.
4. Monitoring Catatan Keuangan
Shipping juga berperan dalam pengelolaan dokumen dan catatan keuangan terkait biaya pengiriman, asuransi, dan pajak. Monitoring ini penting untuk mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan.
5. Mematuhi Segala Peraturan
Dalam shipping, mematuhi regulasi dan persyaratan hukum, baik lokal maupun internasional, adalah hal wajib. Hal ini mencakup izin pengiriman, standar keamanan barang, serta dokumen bea cukai agar proses berjalan lancar tanpa hambatan.
Dokumen Penting dalam Proses Shipping
Agar proses shipping berjalan lancar, beberapa dokumen wajib harus disiapkan dan dikelola dengan baik, antara lain:
- Bill of Lading (B/L): Bukti kontrak pengangkutan barang.
- Packing List: Rincian isi kemasan barang.
- Invoice Komersial: Faktur transaksi jual beli.
- Surat Jalan: Dokumen pengiriman barang secara domestik.
- Dokumen Bea Cukai: Dokumen untuk proses impor-ekspor.
Dokumen ini memastikan setiap tahapan shipping terdokumentasi dengan benar dan memudahkan proses audit maupun penyelesaian klaim jika terjadi masalah.
Baca Juga: Bill of Lading: Pengertian, Fungsi, Jenis & Prosedur

Jenis Shipping
Shipping terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kebutuhan dan karakteristik barang, antara lain:
- Shipping Domestik: Pengiriman barang dalam satu negara menggunakan moda transportasi darat, laut, atau udara.
- Shipping Internasional: Pengiriman barang lintas negara yang memerlukan prosedur bea cukai dan regulasi khusus.
- Shipping Laut (Sea Freight): Cocok untuk pengiriman barang dalam jumlah besar dengan biaya lebih ekonomis.
- Shipping Udara (Air Freight): Pilihan cepat dengan biaya lebih tinggi, biasanya untuk barang bernilai tinggi atau perishable.
- Shipping Darat (Land Freight): Melibatkan truk, kereta api, atau kendaraan lainnya untuk pengiriman antar kota atau wilayah.
Jenis Transportasi dalam Shipping
Modus transportasi dalam shipping sangat beragam dan dipilih berdasarkan efisiensi, biaya, serta karakter barang. Beberapa jenis transportasi utama adalah:
- Truk: Paling umum untuk pengiriman domestik.
- Kapal Laut: Efisien untuk pengiriman barang volume besar antar negara.
- Pesawat Terbang: Cepat dan aman untuk barang bernilai tinggi.
- Kereta Api: Alternatif pengiriman darat jarak jauh dengan kapasitas besar.
Pemilihan moda transportasi yang tepat sangat berpengaruh pada kecepatan dan biaya pengiriman.
Mengapa Memahami Shipping Sangat Penting?
Dalam dunia logistik, memahami proses shipping adalah kunci kelancaran distribusi. Shipping bukan sekadar pengiriman barang, tapi juga mencakup pengelolaan barang masuk (inbound), pencatatan, dan kepatuhan regulasi. Singkatnya, shipping adalah tulang punggung distribusi yang menghubungkan produsen, distributor, dan konsumen.
Di era digital, efisiensi shipping tak bisa lagi mengandalkan cara manual. Mobitech hadir sebagai solusi manajemen distribusi modern dengan sistem terintegrasi—mulai dari pelacakan pengiriman, manajemen stok, hingga otomatisasi dokumen. Semua dirancang untuk membantu bisnis Anda hemat biaya, minim risiko, dan tetap kompetitif.Optimalkan shipping bisnis Anda sekarang di Mobitech.id.